Satu malam dua malam
Semakin gelap semakin dalam
Satu nafas dua nafas
Perih, sesak, besar sulit terkoyak
Suara suara, mati
Seperti mawar layu tanpa henti
Menunggu hujan datang lagi
Bukan kamu, tapi aku
Hitamku, bukan hitammu
Kain putih lusuh mengharapkan goresan tinta
Agar sempurna, awalnya, agar berbenda, berguna
Namun tinta hitam tumpah ke atasnya
Hapus segala terang dalam ketidakkesempurnaannya
Biar hujan yang bilang
Kepadanya yang menantikan pengampunan
Karena sampai detik ini
Aku masih tenggelam dalam sepi
-a.a