Apa rasanya menjadi yang ada di setiap jamakmu saat kau berucap?
Apa rasanya menjadi yang ada di jiwamu saat hanyutan melodimu bergema?
Apa rasanya menjadi yang ada di dinginnya malammu?
Apa rasanya menjadi yang ada di hangatnya candamu dan manisnya ukiran senyummu?
Apa rasanya menjadi yang ada di benakmu siang dan malam?
Apa rasanya menjadi definisi kebahagiaan bagimu?
Bisakah aku mengecap sedikit saja?
Tunggu
Ini bukan pilihanmu
Karena apabila kau yang memilih, pasti bukan kepuasan bagiku
Aku yang memilih menunggumu dan rasanya kau tidak menolong
Sekali
Hanya sekali boleh kita pejamkan mata ini
Dan kuminta kau rangkul tanganku
Seakan rasanya masih ada rasa disini
Tampaknya waktumu banyak
Tapi yang kubicarakan disini adalah waktuku
Jam terbangku
Jauh dari pikiranmu yang berkelana, tanpa kau pikirkan, aku sebentar lagi pergi
Bukan untuk mencari tempat perteduhan lain
Tapi untuk diam dan berhenti berusaha
Jadi izinkan aku menkadi satu-satunya insan di benakmu
Dan dengan begitu aku lebih mudah keluar dari genggamanku
Dan tanpa kau rasa aku telah pergi
Bukannya ancaman
Bukannya gertakan
Terkadang memang kenyataan
Tidak adil rasanya jikalau memiliki keduanya
Harus ada yang berkorban
Harus ada yang dilepaskan
Tanggalkan egomu
Tanggalkan anganmu
Namun Zeus dan para dewa Yunani lainnya pun tahu
Sudah pasti bukan aku bagimu
Sudah pasti dialah untukmu
Aku sedang mencoba untuk menerima itu
Aku sedang mencoba untuk mengizinkan hatiku membiarkan semuanya terjadi
Tetapi aku minta maaf
Bila terkadang aku lemah
Bila terkadang aku jatuh
Aku tidak sekuat itu
Dan mungkin engkaulah anutanku
Dan mungkin engkaulah pembangkitku
Tanpa sadar
Dalam diam
Dengan lara
Ya ampun
Beginikah rasanya sakit hati?
Karena dari dulu kukira itu hanya dusta
Apa aku hanya ilusi di dalam otakmu atau kau ilusi dalam dekapanku?
Suatu hari aku akan bangun dari ketakutan
Karena selama ini
Mungkin selama ini
Mungkin diantara hari-hari ini
Kita tidak pernah benar-benar bersama
Jangan salahkan aku apabila kau kehilangan
Tapi rasanya aku juga mau mati
Perasaan ini mencengkramku dan cintaku bagai morfin dalam tubuhku sendiri
Bagaimana bisa kau tidur nyenyak?
Sementara aku masih sibuk di perantauan pikiranku sendiri
Terjaga menghitung detik
Karena justru apabila aku bisa memilih
Aku lebih baik tanpamu
Sebelum mu
Dan tak mengenalmu
Karena bersamamu adalah segala mimpi burukku
Dan sekaligus segalanya yang baik
-e.r.s dan -u.e dalam definisi 'bagaimana kalau?'